30 Mei 2021




---------------

"It's normal to hope for something, but if it does not work out the way you want
you have to accept it" . 
--------------

Sederhananya adalah dengan kalimat ini, Expect Nothing and Appreciate Everything!.
-------------------
What do you think about this word?
Have you heard or read before?
------

Sebuah kalimat yang terlihat biasa saja dan singkat, namun memiliki makna yang begitu bijak, berarti atau dalam bagi kehidupan. Dan sejujurnya.. in my opinion, kebahagiaan itu bukan sesuatu yang bisa ditemukan, melainkan diciptakan. Diciptakan oleh diri kita sendiri tanpa harus melanggar batasan-batasan yang ada.



"Expect nothing" ,  tidak berharap pada sesuatu. 

     Terdengar sulit dan mungkin akan menimbulkan pertanyaan, mungkinkah bisa?
    Mungkin jawaban terbaik adalah ya, berharap lah! namun dengan tetap mengingat bahwa "Harapan itu bukanlah sesuatu yang selalu harus menjadi kenyataan". Membuat suatu harapan, yang kelak akan menyakiti diri sendiri jika tidak diikuti dengan pemahaman bahwa Yang Maha Kuasa adalah penentu segalanya. Kita wajib berusaha tapi tetap semua kembali kepada ketetapan-Nya.


"Appreciate Everything", menghargai atau mensyukuri segala sesuatu. 

    Mensyukuri segala sesuatu yang dimiliki, sekali pun itu terlihat mudah atau biasa bahkan yang tidak kita sukai. Lagi, ini bukanlah sesuatu yang mudah. Menghargai atau bersyukur sama halnya dengan memahami bahwa apa pun yang ada di dalam diri kita adalah anugerah yang diberikan oleh-Nya. Mengerti bahwa, bersyukur tidak selalu tentang seberapa banyak yang kita dapatkan, melainkan seberapa tulus kita menerima dan tersenyum bahagia atas apa yang kita miliki.

Don't Give Up!
Semangat!
Do your best and Let God do the rest!





-------------------------------  Expect Nothing, Appreciate Everything.  -----------------------------
30 Mei 2021
---
Ditulis sebagai pengingat jika di kemudian hari aku lupa bahwa :
(harapan adalah milikku, namun hasil sepenuhnya adalah milik-Nya - anonim)

-Iru








24 Mei 2021



ZERO FOOD WASTE / 0 SAMPAH MAKANAN ?


https://bandungfoodsmartcity.org/
source image: Bandung Food Smart City


 Nasihat:

"Habiskan makanannya, jangan dibuang-buang. Di luar sana banyak yang tidak bisa makan"

begitulah nasihat yang sering di dengar saat seseorang tidak menghabiskan makanannya.

 

Tanggapan:

"Wah, kalau gitu.. Negara kita pasti aman sampah makanan dong, Iru?"

"Maunya seperti itu, tapi kenyataannya realita berkata lain. Sampah makanan atau biasa dikenal dengan food waste ini masih belum banyak disadari"

"kok gitu? food waste atau sampah makanan ini memang nya apa?"




"APA ITU FOOD WASTE?"



            Food waste adalah sisa makanan yang terbuang sehingga menjadi sampah makanan. Sampah makanan tersebut adalah akumulasi food waste dari semua produk makanan yang tidak terserap oleh konsumen atau dengan kata lain food waste adalah makanan yang siap di konsumsi oleh manusia namun dibuang begitu saja karena alasan tertentu dan akhirnya menumpuk di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).


Food waste mengacu pada makanan apa pun yang dibuang meski pun masih dapat di konsumsi, apakah itu disimpan di luar tanggal kadaluwarsa (expired), dibiarkan rusak karena lupa atau tidak jadi diolah. Food waste memengaruhi lingkungan dengan memperburuk konsumsi energi, penggunaan sumber daya dan peningkatan kuantitas atau jumlah limbah yang dihasilkan sehingga menyebabkan masalah sosial dan lingkungan.


Perlu diketahui, Food Waste berkontribusi terhadap perubahan iklim di Bumi akibat produksi gas metana ketika makanan mengalami proses pembusukan. Metana sendiri adalah gas rumah kaca yang sangat kuat dalam memperburuk konsekuensi negatif dari pemanasan global.



Penyebab umum dari Food Waste adalah:

  • Tidak menghabiskan makanan
  • Makan terlalu banyak atau tidak sesuai dengan porsi makanan biasanya.
  • Membeli atau memasak makanan yang tidak disukai
  • Gaya hidup (gengsi) di mana malu untuk menghabiskan makanan di depan orang ramai.


Menurut WRAP UK, food waste merujuk pada makanan yang selayaknya bisa di konsumsi namun terbuang karena alasan tertentu. Lanjut, food waste terbagi kembali menjadi 3 kategori, meliputi:


(1) Avoidable food waste: makanan yang seharusnya bisa dihindari agar tidak terbuang, contohnya makanan yang tidak kita habiskan karena kekenyangan, stok berlebih dari usaha makanan, makanan yang basi karena lalai penyimpanan, dan sebagainya.



(2) Probably avoidable food waste: makanan yang bagi sebagian orang dibuang dan sebagian orang lain tidak, contohnya kulit kentang, kulit apel, pinggiran roti, jeroan, dan sebagainya.



(3) Unavoidable food waste : bagian dari makanan yang tidak bisa di konsumsi lagi, contoh : tulang, biji, kulit nanas, kulit durian, cangkang telur dan sebagainya.



Oh ya, buat yang belum tahu, sampah makanan ini bisa digunakan untuk perawatan tubuh alami juga teman.




FAKTA FOOD WASTE DI INDONESIA


  • Isu food waste atau sampah makanan merupakan salah satu isu lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia dan dunia, terlebih sebanyak 1/3 jumlah makanan di dunia berakhir sebagai limbah (data dari Food and Agriculture Organization of United Nations)

  • Berdasarkan Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tahun 2020, total Produksi Sampah Nasional telah mencapai 67,8 ton. Dari total keseluruhan tersebut, sampah sisa makanan (food waste) menempati posisi atas sebagai sampah paling banyak ditemukan yaitu sebanyak 30,8 persen.

  • Berdasarkan data tersebut diketahui kebanyakan sampah makanan berasal dari tingkat rumah tangga, hotel, restoran/kafe, rumah makan, catering, supermarket, dan gerai ritel. Di mana makanan banyak terbuang karena berlebih (tidak habis) atau bahan makanan yang tidak sempat terolah dan menjadi busuk. 

  • Dikutip dari laman Bandung Food Smart City, setiap tahunnya terdapat 13 juta ton sisa makanan yang terbuang di Indonesia atau setara dengan 500 kali berat monas dan jika di rata-ratakan setiap orang di Indonesia membuang 300 kg sampah makanan setiap tahunnya. Menempatkan Indonesia sebagai Negara ke-dua dengan sampah makanan terbanyak (Data yang dilakukan oleh Food Sustainability Index) juga sebagai produsen limbah makanan (The Economist Intelligence Unit)

https://foodsustainability.eiu.com/wp-content/uploads/sites/34/2016/11/Food_Waste_Infographic.pdf


"Mengejutkan? Tentunya". 

Bisa jadi kita adalah salah satu dari sekian banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang pentingnya kesadaran akan sampah makanan (food waste) ini.



Selanjutnya setelah penjabaran di atas, diharapkan agar kita dapat lebih peduli lagi dengan sampah sisa makanan dan mulai menguranginya dengan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle):


Reduce
 
  • Mengurangi konsumsi makanan instan yang kurang baik untuk kesehatan dan beralih mengkonsumsi makanan yang di produksi secara lokal karena lebih segar dan lebih sehat. 
  • Membuat perencanaan sebelum membeli sesuatu sehingga dapat berbelanja sesuai kebutuhan (jangan tergoda discount yang di kemudian hari bahan makanan tersebut tidak terolah). 
  • Memasak bahan makanan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan agar tidak menyisakan makanan dan menjadi limbah. 
  • Menyimpan makanan dengan baik agar dapat di konsumsi untuk jangka waktu yang lebih lama.


Reuse
  


Recycle


  • Pembuatan kompos makanan sisa dengan teknik vermicompost dan black soldier flies.
  • Mengolah sampah makanan dengan biodigester untuk diubah menjadi biogas (CH4+CO2), dimana biogas termasuk “energy terbarukan”, dan dapat diubah menjadi daya listrik. Faktor Konversi : 1 m³ biogas = 6 kWh.






Yuk sayangi bumi kita! Mari mulai gaya hidup bijak minim sampah makanan! 😀 .

Semoga bermanfaat.







Follow Us @soratemplates